Google+

Latest Post

Tampilkan postingan dengan label HUKUM&KRIMINAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HUKUM&KRIMINAL. Tampilkan semua postingan

Penampungan BBM Ilegal di Jalan Yos Sudarso Medan Tak Tersentuh Hukum

Written By globalsumut on Rabu, 17 Desember 2014 | 21.53

MEDAN | GLOBAL-Pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali marak terjadi. Seperti terlihat di Jalan KL Yos Sudarso Simpang KIM Kecamatan Medan Deli, Jalan KL Yos Sudarso Medan Labuhan sejumlah truk BBM pertamina  terlibat antrean di beberapa siong seperti Pekan Labuhan (gudang milik H.BDL ) maupun siong di Simpang KIM (milik PTR), dan siong (milik M) simpang Cingwan, Pencurian BBM Bersubsidi ini di pertontonkan seolah -olah kegiatan ini mendapat restu dari Pertamina maupun Pemerintah,Selasa (16/12/2014).  
 
Meskipun pencurian BBM bersubsidi ini berlangsung terang-terangan, namun lokasi gudang penampungan yang biasa di sebut siong ini aman dari Polisi. 
Warga mengaku, sangat menyayangkan atas lemahnya aparat penegak hukum dalam, memberantas aktivitas illegal yang dinilai sudah sangat meresahkan warga tersebut. 
    
Meski resah terhadap aktivitas tak resmi dimaksud, namun warga mengaku tak berani melakukan pelarangan, ini dikarena lokasi siong (gudang)  itu kerap dijaga oleh sejumlah pria berambut cepak. “Semestinya polisi bersama aparat TNI yang menggerebek lokasi itu, karena kalau warga disini yang bertindak tentu tidak berani sebab lokasinya selalu mendapat penjagaan dari oknum aparat keamanan,” ungkapwarga.          
 
Kapoldasumut Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutedjo SH Msi  Saat kunker di Polres Pelabuhan Belawan Selasa (18 /11/2014 ) yang di abadikan globalsumut di www.youtube.com/watch?v=myqUyw7GXRs lalau mengatakan, mengenai penampungan -penampungan ilegal dan sebagainya akan kita lakukan Opersi Khusus supaya semuanya bisa pada jalurnya.Namun pernyataan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Sumatera Utara ini hanya isapan jempol belaka, Pasalnya kegiatan -kegiatan ilegal seperti penampungan BBM ilegal di jalan KL Yos Sudarso hingga kini tetap berlangsung.       
 
Sekedar mengingatkan seorang Perwira Menengah TNI terluka karena diserang saat menggerebek lokasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Jalan Yos Sudarso KM 10,5, Medan, Sumatera Utara (Sumut) Insiden itu terjadi pada Sabtu (12/10/2013) sekitar pukul 10.15 WIB (Setahun Lalu) di gudang milik PT Nugraha Nusantara.(gudang tersebut saat ini kembali beropersi dan dikawal oknum aparat)
 
Saat kejadian Kolonel Dadang Pranajaya, dari Polisi Militer TNI Angkatan Udara, sedang melaksanakan operasi bersama tim Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas).       T
 
im yang melakukan penggerebekan di lokasi ini berjumlah enam orang dan Kolonel Dadang Pranajaya yang memimpin. Temuan awal di lokasi, terlihat tangki timbun, jeriken maupun drum yang dipergunakan untuk menimbun BBM secara ilegal.   
 
Ternyata, kedatangan tim mendapat perlawanan. Ada dua tamtama dari Angkatan Laut yang berjaga di sana yang berupaya menghalangi. Mereka mengusir tim, dan tak lama kemudian datang beberapa orang lainnya yang kemudian juga menyerang tim.
 
imformasi menyebutkan mencapai 100 orang yang menyerang Tim BPH Migas saat itu,bahkan Kolonel Dadang Pranajaya terluka dan dilarikan kerumah sakit.     Apakah  karena insiden itu sehingga Pihak Kepolisian hingga saat ini takut bertindak atau ada koordinasi baik anatara Mapia Migas tersebut dengan Penegak Hukum di daerah ini. Caba kita "Tanyakan Pada Rumput Yang Bergoyang" Seperti lirik lagu Ciptaan Ebiet G Ade.canda K.Saragih Aktivis LSM Bersatu Anak Negri (LSM-Berani).  
 
 

Forkomwati Tuding Polisi Terima Upeti Dari Mapia Migas

MEDAN | GLOBAL -Walau aktipitas penampungan BBM illegal di kawasan Jalan KL Yos Sudarso Medan Bagian Utara sudah cukup lama beoperasi, Namun hingga kini aktipitas tersebut tergolong aman- aman saja dari Polisi Kamis (18/12/2014).  
 
Minyikapi maraknya pencurian BBM bersubsidi, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (DPP-FORKOMWARI) A.Hasan Asyari kepada media ini menuding Polisi terima upeti dari para mapia Migas, Lebih jauh dikatakannya Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 2000/liter berdampak sisitematis terhadap kehidupan rakyat kecil di tambah lagi dengan Kelangkaan Elpiji bersubsidi 3 Kilogram (kg) di Pasaran sehingga tembus Rp 20.000/ tabung. 
 
Akibatnya masyarakat kecil yang menjadi korban. Dikatakannya meskipun kegiatan pencurian BBM bersubsidi secara terang-terangan dan terbuka di sekitar ruas jalan yang selalu di lalu Pejabat, Namun kegiatan di lokasi penampungan BBM ilegal itu selalu mulus sehingga kuat dugaan Polisi setempat telah terima upeti dari sang mapia Migas tersebut.
 
Polisi itu tau kejahatan walau di lobang semut sekalipun, Kenapa ada tindak kejahatan yang berulang - ulang di depan umum tidak di tindak. Maka jawabannya sederhana “Polisi terima Upeti”,terang Asyari.  
 
Hasan juga minta Kepada Kapoldasu Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutejo SH M.Si evaluasi kineja Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Aswin Sipayung S.IK, M.H Pasalnya di wilayah Hukum Polres Pelabuhan Belawan banyak tindak kejahatan yang berulang-ulang seperti Perjudian, Pencurian BBM bersubsidi namun tidak ada tindakan dari pihak kepolisian.Bahkan terkesan ada pembiaran terhadap kejahatan-kejahatan yang melanggar Hukum tersebut,bebernya.   (Wagianto/Herudy)

LSM PHP Desak Nahkoda Ditindak Tegas

Written By globalsumut on Selasa, 27 Maret 2012 | 10.15


Belawan,BeritaGlobalTv.com - Persoalan Kepala kamar Mesin (KKM) bernama Ismail alias Mail Hasibuan (40) yang menjadi korban penganiayaan serta pemecatan sepihak di KM Camar 10 gudang Sarwo, ternyata mengundang tanggapan serius dari aktivis LSM PHP Armen Tanjung,SH kepada wartawan mengatakan, sebagai Nahoda (Kapten) Suhadi alias Adi seharusnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh ABKnya dan setiap ABK yang bekerja di kapal itu harus dikenalnya.
Serta identitas ABK (Anak Buah Kapal) harus jelas minimal Nahkoda dapat mengambil poto copy KTP masing -masing ABK, karena ini sangat penting sebab setiap Kapal-Kapal ikan yang ingin berlayar mengisi dokumen awak kapal yang selanjutnya diserahkan kepada petugas Syahbandar perikanan maupun Perhubungan laut dan Keaman Laut (Kamla) oleh karena itu tidak ada alasan Nahkoda tidak mengenali awak kapalnya,"jelas Tanjung pada wartawan  di Belawan.


Jadi, sebagai Kapten (Nahkoda) Suhadi harus bertanggung jawab sebab dia pimpinan di kapal itu, kalau dia bilang tidak kenal kenapa pula dia bawa berlayar, bagaimana jika sewaktu-waktu terjadi kepala ismail terpisah dengan tubuhnya dan si Gondrong melarikan diri apakah Suhadi juga bilang tidak tahu?, untuk itulah atasnama LSM PHP ia mendesak petugas kepolisian memeriksa Nahkoda serta bagi pengusaha gudang Sarwo harus mengambil tindakan tegas terhadap Nahodanya yang dinilai main lepas tangan saja, atau bisa saja si gondrong diduga seorang teroris atau GAM, apakah Suhadi juga bilang tidak tahu?...atau tidak kenal?.. tegas Tanjung.

 


Sebagaimana diketahui Ismail Hasibuan selaku korban Penganiayan dan kesewenang-wenangan Nahkoda mengaku, dirinya sudah satu tahun bekerja sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) di gudang Sarwo sementara Suhadi alias Adi dan ABK lainnya baru satu kali melaut atau baru 18 hari.Anehnya lagi kata Ismail Hasibuan, dirinya masuk dan bekerja pada perusahan milik  Sarwo, kenapa yang memberhentikannya malah Suhadi sedangkan Sarwo sampai saat ini belum ada menyuruh dirinya berhenti.

Ada apa ini kata ismail bertanya -tanya, sepertinya mereka (Suhadi-red) mau menghilangkan jejak peristiwa yang ada dengan cara menyingkirkan aku."Dia pikir kalau aku tidak bekerja lagi disitu permasalah sudah selesai,"ujar ismail.

Ketika ditanya apakah ada uang pesongon (PHK) atas pemberhentian dirinya sebagai KKM oleh Suhadi,ismail mengatakan "jangankan uang pensangon uang untuk berobat saja pun tak ada, aku sudah beberapa kali berobat jalan karena di bagian perutku sampai sekarang masih sakit, aku berobat pakai uang sendiri pinjam sana pinjam sinilah bang karena aku belum kerja,"ungkapnya lagi.

Dari Pengakuan Suhadi (Nahoda), ABK yang bernama Gondrong tidak dikenalnya sama sekali yang memasukan kerja perantara jasa ojek bermarga Simamora,"aku tak kenal sama gondrong itu bang, baru pertama ini aku satu Boat dengannya, nama aslinya aku pun tak tahu, apa lagi tempat tinggalnya, tapi katanya dia itu bekas Pereman Belawan, yang masukkan dia Simamora coba abang tanyakan sama Simamora,"ungkap Suhadi agak menakut-nakuti.

Sebelumnya, Rabu (21/03) pihak Perusahan yang di wakili Pengawas gudang bermarga Hasibuan (oknum polisi Polres Pelabuhan) telah mengumpulkan ABK Camar 10 bersama Nahoda Serta KKM (Kuanca) Ismail, namun dalam pertemuan itu bukannya si tersangka diamankan atau diproses hukum sesuai hukum yang berlaku dinegeri ini, alhasil si Gondrong dengan enteng tidak mengakui perbuatannya demikian juga dengan Suhadi dia sebagai Nahkoda (tekong) menyangkal kalau di kapalnya ada pertikaian.

Pernyataan Suhadi berbalik ketika wartawan Komfirmasi di kediamannya Gg Tower Paya Pasir Marelan, Suhadi kala itu mengatakan kejadian itu memang tidak di lihatnya karena waktu itu dia sedang tidur siang sekitar pukul 14.00 WIB, aku dibangunkan KKM (kuanca) dia bilang mau dibocok gondrong lantas aku damaikan mereka namun, ismail (kuanca) tidak mau Ismail minta Kapal dibawa pulang, karena belum cukup hari dan hasil tangkapan ikan pun sedikit, aku kirim ismail (kuanca) dengan sampan pedagang dan aku kasi ikan 1 1/2 tak ikan kira -kira 70 kg untuk ongkosnya pulang karena sampan itu menuju pelabuhan Langsa selanjutnya  ismail pulang ketempat tinggalnya di Medan menggunakan jalur darat.(RS)

Judi Samkwang dan Togel di Belawan di Back up Oknum aparat

Belawan,BeritaGlobalTv.com -Judi Samkwang (dadu) dan toto gelap (togel)  berbagai jenis  dengan pe­na­ri­kan nomor pada sore dan ma­­lam hari marak di Belawan dan sekitarnya.

Aktivitas “ha­ram” ini disebut -sebut di Back up ok­­num aparat berloreng   yang bertugas di salah satu kesatuan elit di Be­­lawan .
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Berita Global TV.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger