Meskipun pencurian BBM bersubsidi ini berlangsung terang-terangan, namun
lokasi gudang penampungan yang biasa di sebut siong ini aman dari Polisi.
Warga mengaku, sangat menyayangkan atas lemahnya aparat penegak hukum
dalam, memberantas aktivitas illegal yang dinilai sudah sangat meresahkan warga
tersebut.
Meski resah terhadap aktivitas tak resmi dimaksud, namun warga mengaku tak
berani melakukan pelarangan, ini dikarena lokasi siong (gudang) itu kerap
dijaga oleh sejumlah pria berambut cepak. “Semestinya polisi bersama aparat TNI
yang menggerebek lokasi itu, karena kalau warga disini yang bertindak tentu
tidak berani sebab lokasinya selalu mendapat penjagaan dari oknum aparat
keamanan,”
ungkapwarga.
Kapoldasumut Irjen Pol Drs Eko Hadi Sutedjo SH Msi Saat kunker di
Polres Pelabuhan Belawan Selasa (18 /11/2014 ) yang di abadikan globalsumut di
www.youtube.com/watch?v=myqUyw7GXRs lalau mengatakan, mengenai penampungan
-penampungan ilegal dan sebagainya akan kita lakukan Opersi Khusus supaya
semuanya bisa pada jalurnya.Namun pernyataan orang nomor satu di Kepolisian
Daerah Sumatera Utara ini hanya isapan jempol belaka, Pasalnya kegiatan
-kegiatan ilegal seperti penampungan BBM ilegal di jalan KL Yos Sudarso hingga
kini tetap berlangsung.
Sekedar mengingatkan seorang Perwira Menengah TNI terluka karena diserang
saat menggerebek lokasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Jalan Yos
Sudarso KM 10,5, Medan, Sumatera Utara (Sumut) Insiden itu terjadi pada Sabtu
(12/10/2013) sekitar pukul 10.15 WIB (Setahun Lalu) di gudang milik PT Nugraha
Nusantara.(gudang tersebut saat ini kembali beropersi dan dikawal oknum aparat)
Saat kejadian Kolonel Dadang Pranajaya, dari Polisi Militer TNI Angkatan
Udara, sedang melaksanakan operasi bersama tim Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi
dan Gas (BPH Migas). T
im yang melakukan penggerebekan di lokasi ini berjumlah enam orang dan
Kolonel Dadang Pranajaya yang memimpin. Temuan awal di lokasi, terlihat tangki
timbun, jeriken maupun drum yang dipergunakan untuk menimbun BBM secara
ilegal.
Ternyata, kedatangan tim mendapat perlawanan. Ada dua tamtama dari Angkatan
Laut yang berjaga di sana yang berupaya menghalangi. Mereka mengusir tim, dan
tak lama kemudian datang beberapa orang lainnya yang kemudian juga menyerang
tim.
imformasi menyebutkan mencapai 100 orang yang menyerang Tim BPH Migas saat
itu,bahkan Kolonel Dadang Pranajaya terluka dan dilarikan kerumah
sakit. Apakah karena insiden itu sehingga Pihak
Kepolisian hingga saat ini takut bertindak atau ada koordinasi baik anatara
Mapia Migas tersebut dengan Penegak Hukum di daerah ini. Caba kita
"Tanyakan Pada Rumput Yang Bergoyang" Seperti lirik lagu Ciptaan
Ebiet G Ade.canda K.Saragih Aktivis LSM Bersatu Anak Negri
(LSM-Berani).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar